Jumat, 17 April 2020

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup, Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan

Makhluk hidup bisa melangsungkan hidupnya dan tidak mengalami kepunahan apabila;
  • Bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
  • Lolos seleksi alam.
  • Selalu berkembangbiak.
Adaptasi makhluk hidup dibagi tiga;
  • Adaptasi morfologi, yakni penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungan melalui perubahan bentuk tubuh. Contohnya, bentuk paruh dan kaki burung yang menyesuaikan tempat hidupnya. Kaktus mempunyai daun berbentuk duri agar mengurangi penguapan. Daun teratai berbentuk lebar dan tipis berfungsi untuk mempercepat proses penguapan.
  • Adaptasi fisologi, yakni penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungan melalui fungsi organ. Contohnya, hewan herbivora mempunyai enzim selulose untuk mencerna rumput. Rayap mempunyai enzim selulose untuk mencerna kayu. Unta memiliki punuk untuk memenuhi kebutuhan air atau menyimpan cadangan air. Bunga menghasilkan nektar dan warna yang cerah untuk menarik serangga membantu penyerbukan.
  • Adaptasi tingkah laku, penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya melalui perubahan tingkah laku. Contoh, pohon jati menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan. Daun pisang menggulung di waktu suhu panas. Rayap menjilati dubur induknya untuk mendapatkan selulose. Bunglon menyesuaikan warna tubuhnya sesuai dengan warna tempatnya berada.
     bisa melangsungkan hidupnya dan tidak mengalami kepunahan apabila Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup, Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan
Seleksi alam, pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk hidup yang bisa terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak bisa terus bertahan hidup. Makhluk hidup yang terus bisa bertahan hidup akan tetap hidup sedangkan makhluk hidup yang tidak bisa bertahan hidup akan mati. Seleksi alam dipengaruhi oleh tiga hal yakni sinar matahari, suhu, dan nutrisi. Banyaknya populasi makhluk hidup tergantung pada di mana makhluk hidup itu tinggal. Misalnya pinguin tidak mungkin hidup di gurun pasir karena suhu lingkungannya terlalu panas. Pada zaman revolusi industri kupu-kupu biston betularia hitam populasinya lebih banyak dari yang putih karena predator lebih mengenali yang berwarna putih dari pada yang hitam.

A. Perkembangbiakan (reproduksi)
Kelestarian makhluk hidup dipengaruhi oleh kemampuan bereproduksi. Makhluk yang mudah bereproduksi kemungkinan kelestariannya lebih tinggi.

B. Reproduksi pada tumbuhan
Reproduksi pada tumbuhan ada dua yakni reproduksi secara vegetatif (aseksual) dan reproduksi secara generatif (seksual).
1. Reproduksi vegetatif (aseksual)
Yakni apabila individu baru terjadi tanpa adanya peleburan gamet jantan dan betina terlebih dahulu.

a. Perkembangbiakan vegetatif alami;
  • Membelah diri; terjadi pada tumbuhan bersel satu misalnya alga.
  • Fragmentasi misalnya pada alga.
  • Spora vegetatif misalnya jamur, tumbuhan paku, lumut.
  • Tunas misalnya bambo, pisang, dan tebu.
  • Umbi lapis, untuk tanaman yang sangat pendek dan tertanam di dalam tanah, kearah bawah membentuk akar serabut dan kearah atas membentuk kuncup daun yang berlapis. Contohnya bawang merah.
  • Umbi batang, batang yang menggembung berisi cadangan makanan, dan terdapat mata tunas. Contoh kentang dan umbi jalar.
  • Rhizoma atau akar rimpang, adalah batang menjalar di dalam tanah. Contoh jahe, ganyong, dan kunyit.
  • Stolon atau geragih, adalah batang menjalar di permukaan tanah dengan posisi sejajar terhadap permukaan tanah contohnya arbei, pegagan.
  • Kuncup adventif daun. Calon tunas di tepi daun. Contoh cocor bebek.
b. Perkembangbiakan vegetatif buatan;
Individu baru yang terjadi karena adanya tindakan manusia. Biasanya terjadi pada tumbuhan biji. Contoh; okulasi, mencangkok, stek, merunduk, dll.

2. Reproduksi generatif (seksual)
Peristiwa terjadinya individu baru karena peleburan antara sel gamet jantan dengan sel gamet betina. Peristiwa peleburan ini disebut pembuahan (fertilisasi). Pada tumbuhan biji pembuahan harus didahului oleh adanya proses penyerbukan.


C. Reproduksi pada hewan
Reproduksi khususnya pada hewan avertebrata dibedakan dua macam yakni reproduksi secara aseksual maupun seksual.

1. Reproduksi aseksual atau vegetatif
  • Membelah diri, reproduksi dengan cara membelah diri hanya terjadi pada protozoa hewan bersel satu. Misalnya amuba, euglena, paramecium. Proses ini diawali dengan proses pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yang masing-masing menyelubungi masing-masing nucleus itu. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menyempit dan diikuti dengan pemisahan yang membentuk dua individu.
  • Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan memotong bagian tubuh kemudian potongan tubuh itu tumbuh menjadi individu baru. Contohnya cacing planaria.
  • Pembentukan tunas adalah cara perkembangbiakan di mana individu baru merupakan bagian tubuh dari induk yang terlepas kemudian tumbuh. Contohnya pada Hydra sp.
  • Pembentukan spora (sporulasi) adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multiple) yang menghasilkan spora. Contohnya plasmodium.
  • Parthenogenesis yakni sel telur yang bisa berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi. Contohnya lebah dan semut.
2. Reproduksi seksual atau generatif
Dicirikan dengan penyatuan gamet (fertilisasi), yakni sperma dan ovum. Fertilisasi sering dijumpai pada cacing tanah yang bersifat hermaprodit (satu individu menghasilkan sperma dan ovum). Adapun macam-macam reproduksi seksual sebagai berikut;
  • Konjugasi, yakni persatuan antara dua individu yang belum mengalami spesialisasi seks. Terjadi persatuan inti (kariogami) dan sitoplasma (plasmogami). Contohnya paramecium.
  • Perkembangbiakan pada hewan vertebrata, pada vertebrata fertilisasi bisa terjadi secara internal (ayam, sapi, kura-kura) dan fertilisasi eksternal (ikan dan katak). Setelah terjadi fertilisasi menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi embrio dan selanjutnya menjadi individu baru. Berdasarkan perkembangan embrio dibedakan menjadi hewan vivipar (perkembangan janin terjadi di dalam rahim; semua mamalia), ovipar (perkembangan janin terjadi di telur sampai menetas; semua bangsa burung, sebagian reptile dan ikan), dan ovovivipar (perkembangan janin terdapat di dalam telur tetapi telur berada di tubuh induknya dan akan keluar setelah menetas; ular dan kadal).