Rabu, 15 April 2020

2021+ Sumpah Pemuda: Isi, Hari, Sejarah, Makna

Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Kami akan jelaskan isi ikrar teks, hari, sejarah lahirnya, makna, tokoh Sumpah Pemuda kepada para pembaca sekalian. Sumpah tersebut merupakan penegasan cita-cita tercapainya persatuan Indonesia. Di suatu tempat dan waktu di masa lalu, pemuda berkumpul dalam sebuah pertemuan akbar di kalangan organisasi pemuda untuk menyatukan pandangan tentang pentingnya persatuan Indonesia.

Berapa usia Anda saat ini? Bisa kita bayangkan sendiri, di usia sebelia itu (antara 23-25 tahun), para pemuda telah menggagas ide besar tentang masa depan suatu bangsa. Tidak tanggung-tanggung, mengenai kemerdekaan suatu bangsa, suatu hal yang mungkin hanya dipikirkan oleh para orang tua. Sangat berbeda dengan pemuda kita saat ini, di usia seperti mereka, pemuda sekarang lebih banyak menghabiskan waktu pada hal-hal tidak berguna. Alih-alih memikirkan masa depan bangsanya.

Sumpah Pemuda untuk pertama kalinya dibaca pada tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesiache Clubgebouw di jalan Kramat Raya 106 Jakarta. Berkat adanya kesepakatan untuk menghilangkan perbedaan yang ada, para pemuda bersumpah untuk bersatu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pemuda bertekad mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia sejak peristiwa Sumpah Pemuda itu. 

Sumpah Pemuda

Teks sumpah pemuda merupakan salah satu produk hasil dari Kongres Pemuda 2 yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Pada kesempatan ini kami akan jelaskan secara singkat tetapi lengkap mengenai isi sumpah pemuda, teks sumpah pemuda, makna sumpah pemuda, hari sumpah pemuda, sejarah singkat sumpah pemuda, dan para tokoh perumus sumpah pemuda. Semoga, dengan kehadiran uraian ini kita bisa lebih mengerti sejarah.

Isi Sumpah Pemuda

Isi sumpah pemuda terbagi ke dalam beberapa versi, yaitu versi teks asli dengan ejaan yang berlaku di masa itu, dan sumpah pemuda versi sekarang dengan ejaan yang sudah disempurnakan. Bahkan, menurut sejarah, sumpah pemuda adalah teks yang ditulis tangan oleh Moh. Yamin. Banyak netizen yang penasaran dengan rumusan super original hasil tulisan tangan itu. Berikut ini kami berikan isi dari Sumpah Pemuda:

Teks Sumpah Pemuda versi Original

Bagi kamu yang penasaran seperti apa isi teks Sumpah Pemuda versi original, berikut ini kami tampilkan untuk Anda:
  1. Pertama, kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
  2. Kedua, kami poetra dan poetri Indonesia, mengaku berbangsa satoe, bangsa Indonesia.
  3. Ketiga, kami poetra dan poetri Indonesia, menjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Agar lebih jelas, berikut ini kami tampilkan gambar dari isi teks naskah asli sumpah pemuda itu:

Gambar Sumpah Pemuda

 tokoh Sumpah Pemuda kepada para pembaca sekalian 2021+ Sumpah Pemuda: Isi, Hari, Sejarah, Makna

Teks Sumpah Pemuda Versi Sekarang

 tokoh Sumpah Pemuda kepada para pembaca sekalian 2021+ Sumpah Pemuda: Isi, Hari, Sejarah, Makna

Isi teks Sumpah Pemuda yang sering kamu baca sekarang adalah hasil penyempurnaan dan penyesuaian dengan versi bahasa Indonesia yang dipakai saat ini atau bahasa Indonesia dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Berikut ini isinya:
  • Pertama, Kami Putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
  • Kedua, Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
  • Ketiga, Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Isi sumpah pemuda, teks sumpah pemuda, makna sumpah pemuda, hari sumpah pemuda, sejarah singkat sumpah pemuda, dan tokoh perumus sumpah pemuda.

Hari Sumpah Pemuda

Hari sumpah pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober, penetapan hari ini merujuk kepada saat teks Sumpah Pemuda tersebut pertama kali dibacakan pada hari kedua Kongres Pemuda 2. Perayaan hari sumpah pemuda tersebut diharapkan bisa menjadi momen bagi para pemuda-pemudi Indonesia untuk menyelami kembali semangat perjuangan pemuda di masa lalu dalam memerdekakan Indonesia. 

 tokoh Sumpah Pemuda kepada para pembaca sekalian 2021+ Sumpah Pemuda: Isi, Hari, Sejarah, Makna

Ide-ide besar pemuda masa lalu yang telah terwujud sejak tahun 1945 bisa menjadi contoh bagi pemuda masa kini untuk selalu memikirkan kemajuan bangsanya. Sebab, sejarah telah membuktikan bahwa di tangan pemudalah masa depan bangsa ini. Pemuda menjadi faktor kunci roda penggerak kemajuan bangsa untuk mengadapi tantangan zaman.

Olehnya itu, kita jangan pernah melewatkan setiap Hari Sumpah Pemuda itu tanpa ada pelajaran yang bisa dipetik. Meskipun, masa itu telah lama berlalu, namun kita yang hidup sekarang ini bisa mengambil semangat para pemuda-pemuda di zaman itu untuk diterapkan dalam keseharian kita di masyarakat untuk menjaga persatuan Indonesia.

Sejarah Sumpah Pemuda

 tokoh Sumpah Pemuda kepada para pembaca sekalian 2021+ Sumpah Pemuda: Isi, Hari, Sejarah, Makna

Sejarah lahirnya Sumpah Pemuda bermula di dalam rangkaian Kongres Pemuda 2. Menjelang penutupan Kongres, malam di tanggal 28 Oktober 1928, para peserta menyesaki ruangan gedung Indonesische Clubgebouw. Mereka dengan khidmat mendengarkan pidato penutupan Kongres Pemuda 2, sekaligus mendengarkan gesekan biola W.R. Soepratman yang melantunkan lagu "Indonesia Raya".

Seorang pemuda yang saat itu baru berusia 25 tahun bernama Muhammad Yamin menyodorkan secarik kertas kepada Soegondo Djojopoespito yang saat itu bertindak sebagai pimpinan rapat. Kertas itu kemudian diedarkan kepada peserta rapat lainnya. Entah sudah menjadi takdirnya, hasil coretan tangan Muhammad Yamin itulah yang kita kenal dengan nama Sumpah Pemuda.

Soegondo lalu membacakan Sumpah Pemuda itu dihadapan para peserta kongres. Dilanjutkan dengan penjelasan panjang lebar dari Muhammad Yamin tentang maksud dari rumusannya itu. Rumusan Yamin itu pada awalnya dinamakan "Ikrar Pemuda", lalu oleh Muhammad Yamin sendiri diubah menjadi "Sumpah Pemuda".

Rangkaian pelaksanaan Kongres Pemuda 2 berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Selama dua hari itu, para pemuda melakukan tiga kali rapat. Rapat pertama dilaksanakan di gedung Katholieke Jongelingen Bond di Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng), rapat kedua berlangsung di Oost Java Bioscoop di Konigsplein Noord (sekarang Jalan Medan Merdeka Utara), sedangkan rapat ketiga di Gedung Kramat 106 sekaligus menjadi tempat penutupan Kongres Pemuda 2.

Selama pelaksanaan Kongres Pemuda itu, dari rapat pertama sampai ketiga menghadirkan 15 tokoh pemuda yang menjadi pembicara. Beberapa yang paling terkenal, seperti; Muhammad Yamin, Soegondo Djojopespito, Poernomowoelan, Siti Sundari, Sunario, dan Sarmidi Mangoensarkoro. Kongres itu dihadiri pula oleh peserta dari berbagai organisasi pemuda dan kepanduan, seperti Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Batak, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Roekoen, dll.

Seperti yang ditulis oleh Risal Kurnia, sikap pemerintah Belanda setelah pelaksanaan Kongres Pemuda 2 biasa-biasa saja. Bahkan, seorang pejabat kolonial urusan negara Jajahan, Van Der Plass, menertawakan dan meremehkan keputusan-keputusan kongres tersebut. Ia mengatakan bagaimana bisa bahasa Indonesia dijadikan bahasa persatuan, sedangkan pembicara-pembicara dalam kongres itu sendiri justru menggunakan bahasa daerah dan bahasa Belanda. Soegondo sendiri, meskipun didaulat sebagai pimpinan sidang dan berusaha mempergunakan bahasa Indonesia, terlihat kesulitan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik.

Salah satu pembicara, Siti Sundari, dalam Kongres Pemuda 2 itu, masih memakai bahasa Belanda. Akan tetapi, perkiraan Van Der Plass ternyata meleset. Sejarah telah membuktikan bahwa Kongres Pemuda 2 itu telah menjadi "api" yang menyulut semangat persatuan nasional bangsa Indonesia untuk melawan penjajahan.

Bung Karno sendiri menganggap Sumpah Pemuda 1928 bermakna revolusioner: satu negara kesatuan dari Sabang sampai Merauke, masyarakat adil dan makmur, dan persahabatan antarbangsa yang abadi. "Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, bangsa, dan tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir," kata Soekarno dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-35 di Istana Olahraga Senayan, Jakarta, 28 Oktober 1963.

Siapa sangka, coretan tangan spontan yang dilakukan oleh Muhammad Yamin menjelang penutupan kongres berhasil membakar semangat para pemuda untuk bersatu mewujudkan Indonesia Merdeka. Persatuan merupakan gagasan yang sangat langka pada waktu itu, mengingat begitu kuatnya cengkraman Belanda yang berhasil menguasai seluruh Nusantara.

Tokoh Sumpah Pemuda

 tokoh Sumpah Pemuda kepada para pembaca sekalian 2021+ Sumpah Pemuda: Isi, Hari, Sejarah, Makna

Berikut ini adalah tokoh-tokoh Sumpah Pemuda yang tercatat dalam sejarah memiliki peran besar terhadap lahirnya Sumpah Pemuda:

1. Soegondo Jojopoespito

Soegondo Jojopoespito merupakan ketua kongres pemuda yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Soegondo Jojopoespito aktif dalam Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia membuatnya ditunjuk menjadi ketua pada saat itu.

2. Muhammad Yamin

Muhammad Yamin berasal dari Jong Sumatranen Bond. Muhammad Yamin merupakan pencetus kongres pemuda. Meskipun Muhammad Yamin dicalonkan menjadi ketua namun pada akhirnya beliau menjadi sekretaris pada saat itu karena latar belakang Muhammad Yamin yang berasal Sumatra. Sedangkan pada saat itu dibutuhkan pemimpin kongres yang bersifat Netral. Muhammad Yamin lah yang merumuskan isi teks sumpah pemuda serta yang mengusulkan dijadikannnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

3. Wage Rudolf Soepratman

Wage Rudolf Soepratman sangat tidak asing bagi kita semua. Ya siapa lagi kalau bukan sang pencipta lagu Indonesia Raya. Pada saat itu Wage Rudolf Soepratman memperkenalkan lagu ciptaanya hingga kini menjadi lagu kebangsaan Indonesia. Saat itu lagu Indonesia Raya dinyanyikan dengan diiringi biola.

4. Amir Syarifuddin

Beliau merupakan salah satu delegasi dari Jong Batak yang tergabung dalam organisasi pergerakan Anti Jepang. Hal tersebut menjadikannya pernah terancam hukuman mati. Beliau merupakan salah satu orang yang aktif menyumbangkan pemikirannya untuk pemurumusan sumpah Pemuda. pada saat itu beliau bertugas sebagai Bendahara Kongres Pemuda.

5. Sie Kong Liong

Amir Syarifuddin adalah sosok penting dalam kelancaran kongres pemuda saat itu. Hal itu dikarenakan Amir Syarifuddin telah menyediakan pemondokan sebagai tempat dilaksanannya kongres Pemuda. pemondokan tersebut kini jadikan Museum Sumpah Pemuda.

6. Sarmidi Mangoensarkoro

Sarmidi Mangoensarkoro adalah sosok cerdas yang mempunyai pemikiran tentang pendidikan anak. Sarmidi Mangoensarkoro berpendapat bahwasanya anak harus mendapat pendidikan kebangsaan serta memperoleh keseimbagan pendidikan dirumah dan sekolah serta anak juga harus dididik secara demokratis. Oleh karena itu Sarmidi Mangoensarkoro ditunjuk menjadi pembicara pada kongres pemuda.

7. Djoko Marsaid

Djoko Marsaid adalah sosok wakil ketua kongres pemuda mendampingi Soegondo. Djoko Marsaid berasal dari perwakilan Jong Java

8. Soenario Sastrowardoyo

Soenario Sastrowardoyo merupakan pengacara aktif yang membela para aktivis kemerdekaan. Pada saat kongres pemuda berlangsung Soenario Sastrowardoyo berkesempatan melakukan pidato dengan tema pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia.

Mereka semua adalah orang-orang yang terlibat aktif dalam Kongres Pemuda 2. Berikut ini daftar lengkap dari ketua dan seluruh anggota kongres tersebut:
  • Ketua : Soegondo Djojopuspito (PPPI)
  • Wakil ketua : R.M Djoko Marsaid (Jong Java)
  • Sekretaris : Mohamad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
  • Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
  • Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
  • Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
  • Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
  • Pembantu IV : Johanes Leimena (Jong Ambon)
  • Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaum Betawi)

Peserta Lainnya :

  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Bahder Djohan
  3. Soekmono
  4. Mohammad Nazif
  5. Purnama Wulan
  6. S.M Kartosoewirjo
  7. Joesoepadi
  8. Sujono (volksraad)
  9. Abdul Rachman
  10. Dali
  11. Soekowati (volksraad)
  12. Mohammad Roem
  13. Raden Soeharto
  14. Setiawan
  15. Jos Masdani
  16. Sulaeman
  17. Abu Hanifah
  18. Darsa
  19. Soemanag
  20. Mohammad Tabrani
  21. Raden Soekamso
  22. Sigit
  23. Kadir
  24. Suwarni
  25. Adnan Kapau Gani
  26. Dien Pantouw
  27. Soemarto
  28. Mohammad Tanzil
  29. Ramelan
  30. Siti Sundari
  31. Karto Menggolo
  32. Tjahija
  33. Amir
  34. Djuanda
  35. Soenario
  36. Muhidin
  37. Saerun
  38. Sjahpuddin Latif
  39. Kasman Singodimedjo
  40. Van Der Plaas (pemerintah Belanda)
  41. Anta Permana
  42. Dr Pijper
  43. Soerjadi
  44. Mukarno
  45. Sahardjo
  46. Sjahrial
  47. Koentjoro Poerbopranoto
  48. Muwardi
  49. Sarbini
  50. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  51. Martakusuma
  52. WR Soepratman
  53. Arnold Manohutu
  54. Halim
  55. Soewirjo
  56. Nona Tumbel
  57. Sarmidi
  58. R.M Djoko Marsaid
  59. Masmoen Rasid
  60. Suhara
  61. Sarmidi Mangunsarkoro
  62. Hamami
  63. Soeworo
  64. Jo Tumbuhan
  65. Assaat
  66. Soekamto
  67. Mohamad Ali Hanafiah
  68. Sartono

Makna Sumpah Pemuda

Sumpah pemuda mengandung seperangkat nilai yang harus dipegang tegung dan diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia, khususnya pemuda. Nilai-nilai tersebut antara lain:

1. Satu Nusa

Satu nusa memiliki arti satu tanah air. Maknanya, yaitu kita mengakui adanya satu tanah air. Tanah air tersebut adalah wilayah Negara Indonesia. Wilayah Republik Indonesia disebut pula Nusantara. Nusantara adalah tanah air bersama. Nusantara berasal dari kata "nusa" dan "antara". Nusa berarti "pulau" atau "kepulauan", sedangkan antara artinya "antara". Dengan demikian, Nusantara diartikan sebagai satu kesatuan wilayah kepulauan di antara pulau-pulau.

Pada peta tampak wilayah Negara Republik Indonesia terdiri atas daratan dan lautan. Daratannya berupa pulau-pulau. Oleh karena itu, Indonesia juga merupakan negara kepulauan. Ada sekitar 17.000 pulau di Indonesia. Namun, sekitar 6.000 pulau baru didiami dan digali potensi alamnya. Lima pulau besar di Indonesia, yaitu: Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Di Nusantara inilah kita lahir. Nusantara merupakan tempat kita berlindung.

Di tanah ini kita hidup hingga akhir hayat. Nusantara adalah tanah air yang harus dibela. Nusantara jangan sampai hancur. Jangan pula pecah karena perpecahan suku bangsa. Untuk itu, kita sebagai generasi muda wajib membelanya. Kita juga wajib mempertahankannya dari berbagai serangan musuh.

2. Satu Bangsa

Satu bangsa berarti satu kesatuan bangsa. Keragaman suku bangsa menghasilkan keragaman lainnya. Misalnya keragaman adat istiadat dan kebiasaan. Suku-suku bangsa di Indonesia antara lain suku bangsa Sunda, Jawa, Bali, Bugis, Minangkabau, Batak, Asmat, dan Dayak. Keragaman suku bangsa bukanlah masalah justru menjadi alat pemersatu bangsa. Keragaman tersebut adalah tiang persatuan Indonesia. Semua suku bangsa di Nusantara adalah kesatuan. Semuanya menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Beragam suku bangsa bukan perbedaan. Setiap suku bangsa adalah bagian bangsa Indonesia yang satu.

Semua suku bangsa di Nusantara adalah kesatuan. Semuanya menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Beragam suku bangsa bukan perbedaan. Setiap suku bangsa adalah bagian bangsa Indonesia yang satu. Dengan demikian, antarsuku bangsa harus padu. Tidak boleh bermusuhan atau terpecah, hindarkan perselisihan antarsuku dengan demikian bangsa Indonesia akan jaya selamanya.

3. Satu Bahasa 

Bahasa adalah alat komunikasi, bahasa diucapkan secara lisan. Bahasa sangat penting untuk menyampaikan pikiran dan kehendak.

Nilai-Nilai Sumpah Pemuda

 tokoh Sumpah Pemuda kepada para pembaca sekalian 2021+ Sumpah Pemuda: Isi, Hari, Sejarah, Makna

Sumpah Pemuda sebagai peristiwa historis juga menjadi salah satu kekuatan untuk membangun kepribadian bangsa. Kekuatan itu berupa nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai luhur dalam Sumpah Pemuda harus digali, diperkenalkan, dan disebarluaskan bagi generasi muda saat ini. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kebersamaan dan persaudaraan 

Penderitaan akibat penjajahan menimbulkan rasa kesamaan nasib yang semakin mempererat tali persaudaraan para pemuda. Rasa kebersamaan dan persaudaraan itu membuka kesadaran bahwa benturan kepentingan individu dapat menimbulkan keretakan yang justru merugikan mereka sendiri. Oleh karena itu, dalam proses hingga perumusan Sumpah Pemuda, rasa kebersamaan dan persaudaraan menjadi landasan utama.

2. Toleransi

Toleransi dari para pemuda sangat tampak ketika para pemuda bersikap terbuka terhadap kemajemukan dan keberagaman. Mereka memberi tempat pada pluralitas, tidak terbelenggu pada eksistensi agama, suku, dan lokalitas kedaerahan. Dengan mengembangkan sikap toleransi yang tinggi, mereka berhasil mengikrarkan Sumpah Pemuda.

3. Tanggung jawab dan disiplin diri 

Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat pengucapan janji, para pemuda benar-benar menepati janji itu. Terbukti dengan perubahan cara berpikir dan tindakan mereka. Perjuangan yang masih terbelenggu pada kedaerahan dan kesukuan, berubah menjadi perjuangan. nasional. Itulah rasa tanggung jawab dan disiplin din yang tinggi dari para pemuda.

4. Wawasan

Sumpah Pemuda membuka wawasan para pemuda tentang betapa luas dan beragamnya wilayah Indonesia. Konsep tentang negara yang sebelumnya hanya milik beberapa orang terpelajar, menjadi pemahaman bersama para pemuda yang hadir saat kongres itu.

5. Nasionalisme

Adanya kebersamaan perasaan senasib, kedekatan fisik atau nonfisik, terancam dan musuh yang sama, dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu kemerdekaan, mendorong bangkitnya nasionalisme pemuda. Nasionalisme Indonesia dapat mengatasi ikatan primordial (lokalitas, suku, ras, dan agama) sehingga nasionalisme Indonesia lahir sebagai sebuah ikatan bersama.

Pengamalan Nilai Sumpah Pemuda

Bila kita membaca Sumpah Pemuda di atas, kita bisa mengetahui artinya masing-masing. Pertama, para pemuda Indonesia mengaku satu tanah air, yaitu Tanah Air Indonesia. Kedua, para pemuda mengaku hanya satu bangsa, yaitu Bangsa Indonesia. Ketiga, para pemuda menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia.

Nilai Sumpah Pemuda di atas dapat menjadi awal untuk menyatukan seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Ternyata, semangat persatuan itu dapat membuahkan hasil, yaitu kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak saat itu, bangsa Indonesia menyatakan bebas dari belenggu penjajahan.

Bangsa Indonesia bebas untuk membangun bangsa dan negaranya sendiri. Untuk membangun bangsa dan negara, semangat persatuan dan kesatuan yang dijiwai oleh Sumpah Pemuda harus tetap dibina, dipelihara, dan ditingkatkan. Jadi, makna Sumpah Pemuda memiliki arti yang mendalam untuk memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. Semangat Sumpah Pemuda di atas dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita bisa menerapkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Nilai Sumpah Pemuda dapat mendorong kita untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Semangat persatuan dan kesatuan itu sebaiknya dimulai sejak kecil dan dari Iingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan Iingkungan terkecil dalam kehidupan bermasyarakat. Apabila kita bisa menerapkan semangat dan nilai Sumpah Pemuda itu dalam kehidupan keluarga maka nilai itu bisa kita teruskan dalam kehidupan kita di masyarakat.

Contoh menerapkan nilai Sumpah Pemuda dalam Iingkungan keluarga adalah mendengarkan nasihat orang tua, membersihkan rumah secara bersama-sama, memutuskan sesuatu secara bersama, tidak putus asa dalam belajar, setia dalam bekerja, dan tidak saling benci kepada anggota keluarga.

Demikianlah penjelasan tentang Sumpah Pemuda. Bagikan materi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
  • Referensi: Muttaqin, Fajriudin, Wahyu Iryana. Sejarah Pergerakan Nasional. Bandung: Humaniora.